Masjid - Rumah Allah |
Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216).
Ayat ini memiliki makna tentang indahnya keredhaan. Makna redha dengan pemberian atau ujian yang telah Allah tetapkan kepada kita merupakan kunci kejayaan dalam meraih kebahagiaan. Sesungguhnya keredhaan itu memiliki buah yang melimpah berupa keimanan. Orang yang redha dengan ketetapan Allah akan terangkat ke tempat yang mulia. Hal itu mempengaruhi keyakinannya menjadi mendalam dan memiliki akar yang kuat, tertanam dalam hati.
Barangsiapa yang hatinya penuh dengan redha terhadap ketetapanNya. Allah akan memenuhi hatinya dengan kekayaan, rasa aman, serta qonaah, selanjutnya Allah menjadikan hatinya penuh cinta, inabah, tawakal kepadaNya. Bagi orang yang tidak memiliki keredhaan terhadap ketetapan Allah, hatinya penuh dengan kebencian, kemungkaran, dan kemarahan, dirinya sibuk dengan hal-hal yang sifatnya menyalahkan Tuhan, menyalahkan diri dan mencari kesalahan pada orang lain. Sikapnya cenderung reaktif, sensitif terhadap apapun yang membuatnya terjauh dari kebahagiaan dan keberuntungan.
Kesabaran, keredhaan, kesyukuran akan mengosongkan hati dari berbagai keterikatan, ketergantungan. Hati dibiarkan hanya untuk Allah. Sikap tidak menerima terhadap qodo' atau ketetapan Allah akan menjauhkan isi hati dari segala sesuatu hal yang bersangkutan dengan Allah. Selalu mengeluh tidak mampu merasakan kurnia yang Allah berikan kepadanya, di matanya hanyalah rizki yang tidak pernah cukup, nasib yang tidak baik, musibah yang tak pernah kunjung hilang, kesakitan yang disangkanya tiada ubat. Dirinya merasa berhak untuk mendapatkan yang lebih dari semua itu. Di matanya apa yang menimpa dirinya adalah Allah yang telah memberikan nasib sial. Allah dianggapnya yang bertanggungjawab atas penderitaan yang dialaminya, sebab Allah yang selalu memberikan ujian, musibah, cubaan dan bencana padanya.
Itulah sebabnya menjadi penting untuk kita bersikap sabar, redha dan syukur menerima ketetapan Allah sekalipun ketetapan Allah terkadang pahit rasanya. Keredhaan hati menghilangkan kesedihan, menjauhkan dari bencana, mendapatkan kenikmatan dan kurnia yang besar sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. ' Maka mereka kembali dengan nikmat dan kurnia yang besar dari Allah. mereka tidak ditimpa bencana dan mengikuti keredhaan Allah. Allah mempunyai
kurnia yang besar.' (QS. Ali Imran : 174).Perhatikanlah benar-benar yang Allah memberikan terlalu banyak nikmat kebaikan, apakan wajar sedikit ujian kesakitan atau musibah menghilangkan rasa sabar atau redha atau syukur kepada al-Khaliq yang memberikan nikmat kita bergerak, makan, minum, oksigen dsbnya. Nikmat mata tidak akan dapat digantikan atau dibayar senilai dengan kesakitan yg kita alami atau ujian menimpa untuk sementara walaupun berulangkali. Renungkanlah Rahman dan Rahim Allah sebelum mengeluh atau menyalahkan Yang Maha Pencipta. Katakan Tak Nak kepada hasutan syaitan!!!
Dari Zaid bin Thabit r.a meriwayatkan bahawa Nabi SAW telah bersabda: Tiga perkara yang dengannya hati orang beriman akan suci dari sifat khianat, dengki (dan semua keburukan): 1. Beramal untuk redha Allah SWT. 2. Inginkan kebaikan untuk para pemimpin, 3. Sentiasa bersama dengan jemaah orang Islam. Ini kerana orang yang bersama-sama jemaah akan dilingkungi oleh doa ahli-ahli jemaah itu. (HR Ibn Majah)
No comments:
Post a Comment